Kompas, Jumat, 26 Maret 2010 | 02:40 WIB
SAMSUDIN BERLIAN
Seluruh dan
Itu sebabnya lazim kita dengar
Cemburu dan iri sama-sama berkenaan dengan suasana hati antagonistik, tetapi obyeknya bertolak belakang. Anda cemburu berarti Anda ingin mempertahankan sesuatu yang Anda miliki. Anda iri atau dengki berarti Anda menginginkan sesuatu yang tidak Anda miliki. Itu sebabnya Anda cemburu ketika preman pinggir jalan memelototi istri Anda yang 10 tahun lebih muda itu, tetapi Anda iri melihat istri saya yang jelita, lemah lembut, kaya raya, dan rajin setia. Tak pernah Anda dengar seseorang mencemburui istri orang lain, kan? Kalau Anda iri terhadap istri sendiri, itu artinya bukan ada laki-laki ganteng sedang merayunya, melainkan dia baru saja diangkat jadi direktris, sedangkan Anda masih disuruh-suruh menyeduh kopi.
Hampir dan nyaris keduanya mengacu pada waktu sebentar lagi. Bedanya, hampir berkenaan dengan segala macam keadaan, sedangkan nyaris hanya dengan keadaan bahaya. Juga, hampir mengacu pada sesuatu baik yang akan ataupun tidak akan terjadi, sedangkan nyaris hanya untuk yang tidak terjadi. Saya bisa berkata, ”Dia sudah hampir lulus sarjana dengan predikat Cuma Paspasan”, ”Danu hampir mati dipukuli suami pacar gelapnya”; pokoknya hampir apa saja. Namun, saya hanya bisa berkata, ”Mantan bintang film guram itu nyaris gagal menjadi wakil rakyat”; tidak bisa, ”Fathuddin nyaris mendapatkan warisan harta karun”. Hampir secara emosional datar dan netral. Nyaris itu seru menegangkan karena dalam keadaan terpepet lolos dari ancaman bahaya.
Mengapa judul artikel ini ”Nuansa Makna”?
Samsudin Berlian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar