tag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post5644444619763091357..comments2023-11-07T12:03:09.510+07:00Comments on Forum Bahasa Media Massa (FBMM): Padanan Kata "Trainee"Apollo Lasehttp://www.blogger.com/profile/08316919975226056237noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-91779418239139028622021-06-22T20:55:32.241+07:002021-06-22T20:55:32.241+07:00Saya lebih suka menggunakan kata "latihan&quo...Saya lebih suka menggunakan kata "latihan" sebagai padanan kata "trainee".contoh memorandumhttps://woroanyar.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-42019559710797016842019-06-12T20:32:46.429+07:002019-06-12T20:32:46.429+07:00Apa perbedaan trainee dan trainer
Kalimat hampir s...Apa perbedaan trainee dan trainer<br />Kalimat hampir sama tapi apakah artinya sama ?Fran's sinagahttps://www.blogger.com/profile/12717936059713153139noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-2256570896154063762015-06-05T11:43:08.412+07:002015-06-05T11:43:08.412+07:00ngga "pemagang" aja?ngga "pemagang" aja?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-84444281852795672412009-11-04T17:50:48.460+07:002009-11-04T17:50:48.460+07:00biasanya seorang yg berstatus "trainee" ...biasanya seorang yg berstatus "trainee" selain sedang latihan, dia juga sedang mengalami semacam "masa percobaan" sebelum jadi pegawai tetap, jadi padanan katanya bisa melebar jadi "pra-karyawan" atau jika di instansi pemerintah ada "pra-jabatan" nah... makin bingung kan? tapi pakai kata 'magang' lebih enak bacanya :)Bahasa, please!http://benwal.blodetik.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-52682739368988779522007-07-01T23:26:00.000+07:002007-07-01T23:26:00.000+07:00Mencari padanan dengan kata turunan berdasar bukan...Mencari padanan dengan kata turunan berdasar bukan "latih" lebih banyak mengundang masalah. Pasalnya, setiap leksem/dasar memiliki kekhasan gramatikal dan leksikal, meski bersinonim.<BR/><BR/>Secara deskriptif, bentuk "tergeladi" atau "tergladi" tidak dijumpai dalam bahasa Indonesia. Secara intuitif pun, bentuk-bentuk tersebut tidak terterima. Itu dikarenakan bentuk "geladi" hanya bisa berkolokasi (berkomposisi) dengan leksem "resik" dan "kotor".<BR/><BR/>Geladi (resik/kotor) juga berkelas nomina (Lihat konstruksi "kapan geladi resiknya?", "Besok akan dilakukan geladi kotor".), bukan verba sebagaimana "latih". Jadi, secara gramatikal, tidak mungkin berafiksasi dengan prefiks ter-.<BR/><BR/><BR/>Kata "pembelajar" pernah diperkenalkan oleh Fuad Abdul Hamid dan PWJ Nababan pada "Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atmajaya Ke-2, 1988, dalam konteks pengajaran bahasa. <BR/><BR/>Sangat berbeda konteks tujuan dari pemakaian atau pengangkatan kata tersebut pada waktu itu, yang bila dikemukakan di sini akan menjadi kompleks.<BR/><BR/>Jika kata "pembelajar" dijadikan acuan pembentukan kata "pemberlatih", saya merasa kurang pas. Proses atau cara melatihnya menjadi "perberlatihan", bukan "pelatihan". Maknanya pun jadi tidak relevan (pasif) dan negatif (ada unsur keterpaksaan dan tidak menyebabkan peserta latihan lebih baik)"membuat orang berlatih". Ini sangat berbeda dengan tujuan pemakaian kata "pembelajar" alih-alih "siswa" (yang bermakna spesifik) dan "pembelajaran" alih-alih "pengajaran" (yang bermakna terlalu aktif pengajarnya, bukan pembelajarnya.) <BR/><BR/>Dari segi pragmatik, "pemberlatih" sulit dimengerti dan berat. Saya membayangkan para peserta latihan berpin di dadanya dengan tulisan "pemberlatih", dalam suatu "pelatihan".yanwardihttps://www.blogger.com/profile/08260365582162771270noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-79939012174340877232007-06-30T18:37:00.000+07:002007-06-30T18:37:00.000+07:00Salam,Selama ini kita terpaku pada kata dasar lati...Salam,<BR/><BR/>Selama ini kita terpaku pada kata dasar latih dan mecari kata bentukannya yang bermakna "orang yang dilatih" sebagai padanan kata <I>trainee</I>.<BR/>Baru saja terpikir oleh saya untuk menggunakan kata Indonesia lainnya, yang juga bermakna latih. Salah satu kata yang terpikir adalah <B>geladi</B> yang juga bermakna latih. (Ingat geladi resik)?<BR/><BR/>Jadi, saya usulkan <B>tergeladi</B> atau <B>tergladi</B> sebagai padanan kata "trainee".<BR/><BR/>Salam,<BR/>Iwan BaskaraBaskarahttps://www.blogger.com/profile/07550451828793923977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-83227986652466895552007-06-30T16:49:00.000+07:002007-06-30T16:49:00.000+07:00Kita tahu, orang yang sedang belajar bisa disebut ...Kita tahu, orang yang sedang belajar bisa disebut pembelajar.<BR/><BR/>Pemakaian "latihan" atau "terlatih" untuk menggantikan <I>trainee</I> berpotensi menimbulkan kerancuan, karena "latihan" sendiri sering digunakan untuk <I>training</I>.<BR/><BR/>Saya usul pemakaian kata "pemberlatih" untuk <I>trainee</I>, yang bermakna orang yang sedang (dalam proses) berlatih.<BR/><BR/>Salam,<BR/>wnBaskarahttps://www.blogger.com/profile/07550451828793923977noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-65157753816155256952007-06-30T11:53:00.000+07:002007-06-30T11:53:00.000+07:00saya lebih suka gunakan kata latihan jugasaya lebih suka gunakan kata latihan jugaEuis Dhttps://www.blogger.com/profile/16874121464307935418noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1189610331086612471.post-60829576073189478292007-06-22T00:12:00.000+07:002007-06-22T00:12:00.000+07:00Saya lebih suka menggunakan kata "latihan" sebagai...Saya lebih suka menggunakan kata "latihan" sebagai padanan kata "trainee". Sebenarnya, kata ini sudah ada dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering menemukan sekolah stir mobil memakai kata "latihan" untuk mengacu pada orang yang sedang belajar menyetir mobil. Juga, takjarang kita jumpai para peserta magang kerja di sebuah peruhaan menggunakan pin bertuliskan "latihan".<BR/><BR/>Dalam gramatikalisasi, termasuk dalam paradigma tempa--menempa--tempaan ('yang ditempa atau hasil menempa'), didik--mendidik--didikan ('yang dididik atau hasil mendidik'), dll. Makna gramatikal yang timbul: apakah yang di-ver atau hasil me-ver bergantung pada konteksnya. Jadi, makna yang taksa dapat dihindari. <BR/><BR/>Dalam ragam tulis, untuk konteks yang bermakna 'yang di-ver', sebagaimana "didik" dan "tempa", harus berkolokasi dengan nominanya, peserta atau murid atau anak.<BR/><BR/>Akan halnya, "magang" lebih berkelas kata verba (ia sedang magang) dan maknanya lebih menuntut unsur lain, misalnya, ada komponen makna bekerja dan belum tentu dilatih, malah ada yang dapat uang gaji segala. <BR/><BR/>Salam takzim.yanwardihttps://www.blogger.com/profile/04469848363975569049noreply@blogger.com